BENARKAH PETANI ITU MISKIN?

Hari selasa (6/04), saya melakukan pembinaan (penyuluhan) di kelompok tani "Jaya Tani" Kp. Baru Kupa Desa Sukatani. Ada yang menggelitik dalam pikiran saya, ketika orang-orang masih menganggap petani itu miskin, bodoh, dan berpengetahuan rendah... benarkah pikiran-pikiran tersebut?

Menurut hipotesis saya tidak juga, ditempat saya justru yang anggota kelompok tani mayoritas sudah pada naik Haji dari kalangan petani, yang punya lahan ratusan meter justru petani, yang banyak menyekolahkan anak-anaknya di perguruan-perguruan tinggi ternama justru dari kalangan petani.
Apakah mereka bodoh? tidak juga justru mereka banyak belajar dari alam, banyak belajar dari lingkungan sekitar, hanya istilah dan pembinaan saja yang diperlukan oleh mereka, peran pembina atau penyuluh pertanian disini, yaitu membina, mengarahkan, mendampingi para petani yang lugu dan rendah hati untuk menjadi petani-petani yang tangguh dan mandiri dengan modal sosial yang sudah ada.
Kadang ironis disisi lain dari para petugas sendiri masih memicingkan mata melihat petani yang kurang maju, yang diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan malah petani-petani yang dekat dengan petugas, yang sudah banyak ini itu, kasak-kusuk dengan petugas tidak mengkaji filosofi penyuluhan itu sendiri, wahai anak-anak muda (para penyuluh muda) rubahlah paradigma tersebut, jangan sampai kita terbawa sistem. biarkan petani/ kelompok tani Dibantu karena maju bukan maju karena dibantu.
Bisakah hal tersebut dijalankan? tentu perlu ada sinergitas dan pembinaan yang kontinu dari kita semua. Sehingga akhirnya para petani tidak lagi dianggap miskin, bodoh dan terbelakang, kedepan kita harus mampu mewujudkan petani yang berdasi bukan petani yang hanya TIMBUL DAKI. Semoga. (Abdul Sidik/THL-TBPP WKPP Sukatani-Pacet)

Posting Komentar

0 Komentar