ANTARA PELATIHAN DAN IMPLEMENTASI KONSERVASI DAS HULU

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah merupakan kawasan penyangga sumber air tanah dalam rangka mendukung pelestarian lingkungan hidup.  Lahan-lahan di kawasan DAS berfungsi untuk menangkap curah hujan, menyimpan dan kemudian mengalirkan ke satu titik patusan (out let).  Disamping itu, Daerah Aliran Sungai juga merupakan salah satu alternatif daerah pengembangan komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan tahunan.

Akibat tekanan jumah penduduk yang meningkat dengan pesat, illegal loging dan pengelolaan lahan yang tidak sesuai pada umumnya lahan-lahan di kawasan DAS banyak mengalami penurunan fungsi sebagai daerah tangkapan air terutama akibat dari alih fungsi lahan baik alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian maupun lahan pertanian menjadi bangunan/perumahan. Dengan demikian terjadi penurunan jumlah air hujan yang masuk dan terserap kedalam tanah yang mengakibatkan timbulnya aliran permukaan (run off) sehingga terjadi fluktuasi debit sungai yang tinggi antara banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Disamping banjir dan kekeringan, degradasi sumber daya alam di DAS inipun sering mengakibatkan sedimentasi dan tanah longsor yang mengakibatkan terganggunya perekonomian dan tata kehidupan masyarakat.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya erosi dan longsor adalah memperbaiki sumber daya alam di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) khususnya di daerah hulu melalui penanaman tanaman konservasi (buah-buahan). Jenis buah-buahan yang dikembangkan sebagai tanaman konservasi adalah tanaman buah-buahan yang berumur panjang (tahunan), mempunyai perakaran dalam, kanopi/ tajuk yang luas dan mempunyai nilai komersial dan berpotensi untuk dijual dalam bentuk segar atau olahan yang dapat dikombinasikan dengan tanaman perdu, terna dan merambat. Disamping itu, pengembangan buah-buahan juga dinilai cukup efektif dari aspek penghijauan, karena masyarakat di sekitar DAS juga diharapkan akan memelihara tanaman yang ada karena merupakan salah satu usaha yang dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan keluarga.

Bekal pelatihan dan bimbingan dari para petugas Dinas Pertanian dan Penyuluh Pertanian kiranya para petani perlu benar-benar mengimplementasikannya. Jadikan bekal pengetahuan tersebut sebagai upaya penyelesaian masalah-masalah di atas, jangan hanya pelatihan dijadikan seremoni belaka. Begitu juga dengan anggaran yang dikucurkan pada masing-masing kelompok tani/gapoktan, harus benar-benar didistribusikan sesuai dengan pos-pos anggaran yang sudah diusulkan pada pemerintah. Awali niat baik ini dengan kebaikan pula.

Mudah-mudahan Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Cianjur dapat sesuai dengan harapan, petani, pemerintah, petugas penyuluh, LSM, dan yang lainnya perlu memperhatikannya.

Posting Komentar

0 Komentar