PELATIHAN PUAP DITEMPAT MILITER

Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan bentuk fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani anggota, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang dikoordinasikan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) merupakan kelembagaan tani pelaksana PUAP untuk penyaluran bantuan modal usaha bagi anggota. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pelaksanaan PUAP, Gapoktan didampingi oleh tenaga Penyuluh Pendamping dan Penyelia Mitra Tani (PMT). Melalui pelaksanaan PUAP diharapkan Gapoktan dapat menjadi kelembagaan ekonomi yang dimiliki dan dikelola petani.

Untuk mencapai tujuan PUAP, yaitu mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran di perdesaan, PUAP dilaksanakan secara terintegrasi dengan kegiatan Kementerian Pertanian maupun Kementerian/ Lembaga lain di bawah payung program PNPM Mandiri.

Demi keberhasilan pelaksanaan program PUAP Pemerintah Kabupaten Cianjur memberikan pelatihan program PUAP bagi para penyuluh pendamping dan Gapoktan yang mendapat program PUAP yang dilaksanakan di Pusat Pendidikan Infantri (PUSDIKIF) Cipatat Kabupaten Bandung Barat, mulai tanggal 3 September 2010 sampai dengan 8 September 2010. Banyak hal yang menjadi pengalaman waktu pelatihan tersebut, hal ini dialami karena pelatihan ini dilaksanakan pada saat menjelang lebaran.

Mudah-mudahan dengan pelatihan di Pusdikif dengan nuansa militer dapat memberikan motivasi bagi para peserta bahwa dalam pelaksanaan nanti mental kita seperti mental para militer di medan perang, dan siap menjalankan program PUAP demi kesejahteraan petani. Semoga…

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Untuk mengurangi tingkat kemiskinan para petani dalam upaya meningkatkan kesejahtraan para petani melalui PUAP, tidak hanya sifat mental dan fisik yang mas harapkan tapi yang terpenting adalah menjung tinggi sifat sifat luhur (kepercayaan, keadilan, kejujuran . . .dsb) yang telah diberikan tuhan kapada kita. Perlu kita ketahui bahwa akar permasalahan kemiskinan yang dialami para petani yaitu telah lunturnya sifat sifat luhur para pelaku masyarakat tani. Coba kita renungkan apabila sifat sifat luhur tersebut di jungjung tinggi oleh para pelaku masyarakat tani maka wadah kelompok tani tersebuk akan mempunyai kebijakan yang lebih pro terhadap kaum petani kecil, begitu pula apabila anggota menjungjung sifat tersebut akan lebih mendukung pengembangan kelompok/gapoktan, tidak kalah pentng orang orang yang turut serta membawa dan memdampingi program harus di isi dengan sifat luhur. apa yang akan terjadi kalau sebaliknya, program sebagus apapun akan terjadi seperti yang sudah sudah, petani tetap dalam kemiskinan yang terus mengharap akan bantuan dan jauh dari kemandirian. Mari dengan PUAP kita bangun mental petani dengan sifat sifat luhur manusia. Ammin. . (nambah : cing atuh ayeuna mah pengurus sing adil sing jujur sing bisa dipercaya, oge ka anggota kudu bener atuh kawajibanna bedaken bantuan jeung hutang. oge teu hilap kanu pihak pihak nu ngabina sing tepi ken amanat amanatna lamun kudu A kudu jadi A, lamun kudu B kudu jadi B, ulah tina kuduna 2 jadi 1, tina kuduna 3 jadi 2 jeng sajabana.) da ieu teh keur kamajuan urang sarerea.

    BalasHapus
  2. memang betul kang Eka, setuju sekali bahwa program dari pemerintah harus benar-benar tepat sasaran. kita perlu meresapi lagu kebangsaan kita "bangunlah jiwanya, bangunanlah badannya" jadi yang disebutkan oleh kang eka adalah membangun jiwanya, namun sekecil apapun bimbingan kita pada petani mudah-mudahan menjadi awal perubahan kesejahteraan petani...terima kasih kang Eka...

    BalasHapus

Untuk saling berbagi, silahkan berkomentar, saya sangat menghargai komentar anda, Tapi MAAF komentar Spam atau Iklan akan langsung saya hapus!