PENUTUPAN SL PHT KENTANG DI KELOMPOK TANI JAYA LESTARI PACET

Perlindungan tanaman hortikultura merupakan bagian integral dari sistem produksi hortikultura. Peran perlindungan tanaman dalam mendukung keberhasilan program pengembangan hortikultura sangat besar, terutama dalam mempertahankan produktivitas melalui upaya penekanan kehilangan hasil akibat serangan OPT dan meningkatkan kualitas hasil yang memiliki daya saing tinggi dan aman dikonsumsi masyarakat, serta menciptakan suatu sistem produksi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, maupun mendukung pemenuhan sebagian persyaratan teknis dalam perdagangan hortikultura.

Sekolah lapangan pengendalian hama terpadu (SLPHT) dalam kegiatan perlindungan tanaman diterapkan sejalan dengan pelaksanaan kegiatan peningkatan produksi. Melalui kegiatan SL PHT diharapkan proses alih teknologi melalui perubahan perilaku para petani dalam menguasai berbagai teknologi khususnya pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) terus berkembang dan dapat berlangsung secara cepat serta berkesinambungan.

Berdasarkan hal tersebut untuk mendorong produksi kentang di Kabupaten Cianjur Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur melakukan kegiatan SL PHT kentang di Kecamatan Pacet yaitu di kelompok tani Jaya Lestari yang sudah dilaksanakan sejak tanggal 18 Mei 2010 sampai dengan 21 September 2010 sebanyak 14 kali pertemuan. SLPHT kentang ini dilaksanakan selama satu musim tanam kentang. Lahan belajar seluas 1 ha dengan dua perlakuan antara lain 5.000 m2 perlakuan petani dan 5.000 m2 perlakuan PHT. Adapun proses belajar dalam kegiatan SLPHT mengikuti daur belajar melalui pengalaman, yaitu melakukan, mengungkapkan, menganalisis dan menyimpulkan.

Jumlah peserta yang mengikuti SLPHT kentang adalah sebanyak 25 orang dibagi menjadi 5 sub kelompok kecil yang masing-masing sebanyak 5 orang. Dua sub kelompok mengamati perlakuan PHT dan tiga sub kelompok mengamati perlakuan petani. Kegiatan SL PHT kentang dimulai pada pukul 7.00 WIB pagi dan berakhir pada pukul 13.00. Hasil ubinan panen kentang rata-rata hasil perlakukan PHT sebanyak 22 kg (35.200 kg/ha) dan perlakuan petani sebanyak 22,66 kg (36.256 kg/ha) dengan perbandingan imbangan penerimaan dan biaya (R/C ratio) untuk perlakuan PHT. 3,64 dan perlakuan petani 3,73.

Pada acara penutupan hadir kepala bidang hortikultura, kasi PHT, kepala BPP Pacet, PPL se-Kecamatan Pacet, unsur muspika Kecamatan Pacet dan perangkat desa. Menurut pembina SL PHT kentang Bapak Dedi Ruhiat, menjelaskan bahwa pengendalian hama terpadu didasarkan pada hubungan timbal balik antara tumbuhan-hama-musuh alami dan faktor lingkungan disekitarnya. Pengunaan pestisida tidak mutlak diperlukan, tergantung dari batas ambang ekonomi dari tiap-tiap jenis jasad pengganggu yang telah ditetapkan.

Menurut Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur pada acara penutupan SLPHT kentang menyebutkan bahwa salah satu hal yang penting dengan telah terselenggaranya kegiatan SLPHT kentang ini adalah bertambahnya pengalaman tentang tata cara budidaya tanaman kentang yang baik dan benar. Semoga pengalaman selama kegiatan SLPHT dapat disebar luaskan kepada para petani sekitarnya. Harapannya…

Posting Komentar

0 Komentar