SAATNYA MENIKMATI KENAIKAN HARGA CABAI

Harga berbagai jenis cabai di sejumlah pasar tradisional di Jakarta, Bogor, Cianjur, Sukabumi, Bandung dan sekitarnya terus mengalami kenaikan yang signifikan menjelang akhir tahun.

Di kota Bandung kenaikan harga cabai tersebut mencapai level tertinggi yaitu Rp. 60.000/kg, dan tidak jauh berbeda di daerah-daerah lainnya. Padahal harga normal sebelum bulan November 2010 kemarin hanya Rp. 20.000/kg sampai dengan Rp. 30.000/kg.

Kenapa sih mesti harus naik menjelang lebaran, menjelang natal, menjelang tahun baru? Terus siapa yang diuntungkan dengan kenaikan ini?

Menurut berbagai media, saat harga cabai naik, justru sebagaian besar atau sekitar 60 persen petani cabai tidak menikmati kenaikan harga tersebut. Sebagian tidak menanam, sebagian terserang hama karena faktor cuaca dan lainnya. Yang untung besar adalah Bandar.

Seringnya mengalami kenaikan harga cabai tentunya perlu dipelajari oleh para petani, sehingga tidak hanya para Bandar yang dapat menikmati namun petani juga, harus menikmati!

Bagaimana caranya? Ya tentunya petani sekarang jangan kalah dengan para Bandar, buat perencanaan penanam yang sesuai dengan kebutuhan pasar, tingkatkan informasi dan pengetahuan mengenai teknik budidaya dan agribisnis cabai, temukan pasar yang paling menguntungkan dan stabil, perkuat kemitraan, kuasai rantai pemasaran, bila perlu fungsi dari kelompok tani dibangkitkan lagi sehingga yang mengayomi permasalahan petani adalah semua petani yang tergabung di kelompok tani, bukannya kalau bersatu tambah kuat? Selain itu pertimbangkan faktor lingkungan internal dan eksternal lainnya, perlu juga kesabaran dalam merawat tanaman cabai merupakan awal untuk meraih keuntungan yang sebenarnya.

Mudah-mudahan kedepan petani dapat bangkit, mandiri, dan tambah sejahtera, bukan tambah bodoh atau tambah dibodohin!, semoga… 

Posting Komentar

6 Komentar

  1. wah ketika tanam emang harga tinggi...tapi ketika petani panen...harga suka jatuh..kenapa yah

    BalasHapus
  2. menurut saya yang banyak menikmati kenaikan harga cabai, ya para tengkulak..bener gak...tetanggaku petani cabe, bawaannya ngeluh terus...

    BalasHapus
  3. @Gei Senkei : Benar kenyataan seperti itu, namun petani perlu belajar juga dari pengalaman, rencanakan penanaman, intip peluang pasar, hitung mudur dari peluang pasar ke jadwal tanam, insya Allah berhasil. salam sukses dan semoga sehat selalu...

    BalasHapus
  4. @SuryaPost.com : Betul gan, seperti dibahas di artkel tersebut, memang paling banyak yang menikmati adalah para tengkulak dan pedagang besar, soalnya mereka banyak mengendalikan sarana produksi buat petani, kadang-kadang petani untuk pupuk aja uang dan modalnya minjem dulu dari para tengkulak, jadi ya tertindas deh, harusnya petani berani mandiri, setuju ga? salam sukses dan semoga sehat selalu...

    BalasHapus
  5. jangan pernah salahkan tengkulak karena dia adalah jembatan bagi petani dan konsumen

    BalasHapus
  6. @kadek : Tengkulak yang salah itu, yang banyak menyengsarakan petani, bukan menjebatani para petani, tengkulak yang baik itu tengkulak yang mampu me-mandiri-kan petani, sehingga mampu bersaing!

    BalasHapus

Untuk saling berbagi, silahkan berkomentar, saya sangat menghargai komentar anda, Tapi MAAF komentar Spam atau Iklan akan langsung saya hapus!