TIKUS, TIKUS, TIKUS…!

Siapa yang tidak tahu hewan ini? Semua pasti kenal, selain itu makhluk tuhan ini sering disimbolkan oknum-oknum yang melakukan korupsi. Kenapa simbol-simbol tersebut tidak disimbolkan oleh makluk lain? Mungkin karena tikus sangat merusak dan susah dibasmi.

Ada yang unik ketika pada tanggal 05/10/2010, disalah satu televisi swasta memberitakan bahwa dihari ulang tahun TNI mengadakan pemburuan tikus bersama warga masyarakat di sawah yang sudah diserang hama tersebut. Biasanya memburu pemberontak, teoris atau gerakan sparatis sekarang memburu tikus…pasti ahli. Tapi tidak pakai senjatakan?.

Petani kadang sering kewalahan dengan hama tikus ini. Karena tikus merusak tanaman padi pada semua fase dari semai hingga panen, bahkan sampai penyimpanan.

Kerusakan parah terjadi jika tikus menyerang padi pada fase generatif, karena tanaman sudah tidak mampu membentuk anakan baru. Pada serangan berat, tikus merusak tanaman padi mulai dari tengah petak, meluas ke arah pinggir dan menyisakan 1-2 baris padi di pinggir petakan.

Umumnya tikus menyerang padi pada malam hari. Pada siang hari tikus bersembunyi dalam sarangnya di tanggul-tanggul atau pematang.

Tikus sangat cepat berkembang biak dan hanya terjadi pada periode padi generatif. Dalam satu musim, satu ekor tikus betina dapat melihrkan 80 ekor anak. Pengendalian tikus dilakukan melalui pendekatan pengendalian hama tikus terpadu (PHTT), yaitu pengendalian yang didasarkan pada biologi dan ekologi tikus, dilakukan secara bersama oleh petani sejak dini, intensif dan terus-menerus memanfaatkan berbagai tekenologi yang tersedia, dan dalam wilayah sasaran pengendalian skala luas.

Serangan tikus ini kenapa semakin menjadi-jadi, siapa yang salah? Yang pasti tangan-tangan manusia yang perusak yang salah. Karena di dunia ini sebenarnya telah diciptakan rantai makanan yang secara ekologi tidak akan terlepas, mungkin anda masih ingat dulu waktu pelajaran IPA, elang makan ular, ular makan tikus. Sekarang ularnya pada kemana? Mudah-mudahan ini menjadi bahan renungan bagi kita…

Posting Komentar

0 Komentar